Share

68. Kehadiran Danuseka.

Tepi Timur wilayah Punden.

Danuseka menghentikan aktivitasnya manakala tiba-tiba telinganya berdengung dan hatinya berdebar. Seketika ia menajamkan Indera pendengarannya, menyaring informasi yang berasal dari relung hatinya. Setelah memastikan asal-muasal suara, Danuseka tidak membuang waktunya.

Ia bergegas bertindak menggunakan ilmu melipat bumi yang ia miliki.

“Kang Haryo, ada angin apa sampai-sampai Kakang memanggilku, hem?” Ucap Danuseka setelah berada di depan Haryo Wicaksono.

Kedatangan Danuseka membuat Haryo Wicaksono terhenyak sekaligus senang. Pasalnya dirinya tidak menyangka jika akan secepat itu Danuseka muncul. Bahkan di padepokan Bayu Putih tidak pernah mengajarkan digdaya seperti yang dimiliki oleh Danuseka.

“Danuseka! Ah, aku tidak menyangka usahaku berhasil. Apa kabarmu, Danuseka? Bagaimana, apakah nak Ajiseka sudah menyampaikan salamku?” tanya Haryo Wicaksono.

“Ajiseka?” raut wajah Danuseka tampak kebingungan saat Haryo Wicaksono menyebut nama putranya.

“Bukankah Nak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status