Share

Pantatnya Bagus, Kan?

Aku pernah pergi ke kelurahan saat menemani Paman mengurus kartu keluarga dulu. Yang disebut kantor adalah sebuah bangunan satu lantai yang berisi banyak meja dan kursi tunggu di bagian depan dan beberapa ruangan yang berisi karyawan kelurahan.

Akan tetapi, bukan berarti aku tidak tahu jenis kantor yang semacam ini, sebuah gedung tinggi yang tak ketahui jumlah lantainya, menjulang hingga membuat bayang-bayang rasaksa ketika ditimpa matahari dari sisi barat atau timur.

“Nyonya!” Muni menegurku.

Aku menunduk, tetapi tak bisa mengusir ekspresi kagum dari wajahku sedikit pun. Erlan tergopoh-gopoh keluar dari pintu yang otomatis terbuka dan tertutup saat orang-orang mendekat.

“Dia menyuruhku sini tanpa memberitahuku siapa yang datang, ternyata si cantik. Apa kabar?” Erlan mengulurkan tangan, mengajakku bersalaman.

Bukannya aku menyukai Erlan, ia sama saja dengan semua orang di rumah Gatra. Semuanya mengharapkan sesuatu dariku. Akan tetapi, dibandingkan yang lainnya, Erlan menatapku layakny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status