Share

93. Kejutan Ratusan Lampion

Ratusan lampion masih terbang mengawang di atas sana.

“Kamu suka, Lov?” tanya Mas Rama. Stelan jas hitamnya membuatnya tampak seperti bintang film Hollywood.

“Nggak.” Aku menjawab ketus.

“Lho, kenapa?” Mas Rama menyuap makanannya.

“Soalnya gara-gara kamu acaraku hancur berantakan.”

“Oh, soal di pabrik itu? Emang ada apa sih?”

“Aku dituduh maling, Mas.” Suaraku merengek manja. “Ini semua karena seorang karyawan bernama Ruki itu lho.”

“Dituduh maling gimana?”

“Tampaknya Ruki gak seneng sama aku, Mas. Terus dia pura-pura kehilangan gelang emas gitu. Tapi dari gaya bahasanya jelas dia nyudutin aku. Ya aku mau buktiiin di depan umum kalau bukan aku yang nyuri. Tapi Dennis malah merusak rencana.”

Mas Rama terkekeh. “Jadi hanya gara-gara itu?”

“Hah, hanya katamu, Mas?”

“Iya, emangnya salah? Hal kecil aja itu, Lov.”

“Kecil?”

“Hmm. Kecil.”

“Mungkin bagimu itu hal kecil, tapi bagiku itu penting, Mas.” Aku menghentikan suapanku, meletakkan sendok ke piring hingga terdengar suara berdenting.

“Gi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status