Share

92. Keadaan Genting

SEORANG lelaki berdiri berkecak pinggang. “Apa-apaan ini?” tegurnya, membuatku seketika terkesiap. Petugas catering itu tetap sibuk menurunkan nasi kotak.

“Eh, ini Pak, nasi kotak untuk makan bareng semua karyawan kantor.” Aku menjawab seadanya, tak mungkin kusebut kalau semua ini hanya akalku untuk memberi pelajaran pada Ruki.

“Siapa yang izinin kamu buat acara beginian?” ketus Pak Brengos.

“Pak Zadit, Pak.”

Pak Brengos hanya manggut-manggut sambil meletakkan tangan di dagunya. Bibirnya mencebik.

“Lain kali jangan sembarangan kamu! Seenaknya aja.”

“Oh ya, Bapak mau nasi kotaknya? Ini, untuk Bapak dua ya.” Aku mengambil dua kotak nasi dan kuulurkan pada Pak Brengos. Seketika wajah lelaki itu berbinar. Keningnya yang mengernyit dan mengkerut pun berubah normal.

“Nah, gitu dong. Saya harus dapat double biar adil. Kalau begitu saya bawa ke ruangan dulu. Sering-sering ya buat acara gini.” Pak Brengos berlalu tanpa mengucapkan terima kasih. Kubalas dengan anggukan dan senyum tipis saja.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status