Share

Bab 22

Miranda menilik rumah itu dengan seksama.

“Bagus juga rumah kalian,” ucapnya sinis. Lalu dia makin mendekat pada Kinan. Gadis itu memang tidak menutup kembali gerbang rumahnya setelah membuang sampah.

“Ka-mu siapa?” tanya Kinan gugup.

“Aku?” Miranda menunjuk hidungnya sendiri. “Apa Ken nggak ngasih tau kamu, kalau dia punya pacar?”

Wanita itu merangsek masuk.

“Maaf, suami saya sedang tidak di rumah. Mungkin Mbak bisa datang lain kali.” Kinan berusaha menghalangi. Dia kesal juga pada Ken karena seenaknya memberitahu alamat mereka pada wanita di depannya.

Miranda tertawa mengejek. “Suami? Hanya suami di atas kertas saja. Kamu jangan terlalu percaya diri. nggak akan lama lagi juga kamu bakalan dibuang.”

Kinan mengembus napas kasar.

“Atau kalau kamu masih mau deket-deket Ken, kamu boleh ikut kami. Tapi … sebagai pembantu,” cibirnya dengan sinis. Matanya menilik Kinan dari ujung kaki hingga ujung kepala. “Kamu memang cocok sekali jadi pembokat.”

“Silakan pergi, saya sedang sibuk,” usir Kin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status