Share

Bab 29

Di luar masih terdengar raungan Miranda yang terdengar manja pada Ken, dan Kinan hanya bisa menghela napas gusar. Ucapannya yang kemarin, malah menjadi boomerang yang memantul dan menyerangnya tanpa ampun.

Jika Miranda saat ini tengah merasakan sakit di kepala, tangan juga matanya, sedangkan Kinan merasakan sakit di hatinya.

“Apa Ibu Za akan senang jika si Bangke itu akhirnya menikah sama si Keong Racun?” gumam Kinan menatap langit-langit kamarnya. Rasa lapar yang tadi meronta minta diisi kini hilang begitu saja.

“Apa aku menyerah saja?” desahnya. Namun, Kinan kembali membayangkan ucapan-ucapan sang ibu mertua yang memintanya untuk bersabar.

“Perjuanganmu tidak akan mudah.” Dan ternyata itu memang benar adanya.

**

“Tugas sebanyak ini, nggak akan beres dikerjain sejam dua jam ini,” keluh Sesyl, orang yang cukup bersahabat dengan Kinan.

“Aku tinggal setengahnya lagi,” ujar Kinan yang membereskan alat tulisnya dan memasukannya ke dalam tas.

“Bantuin gue, dong,” rengek Sesyl si cantik de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status