Share

Bab 27

Kinan seperti biasa memasak untuk makan malam. Meski dia masih merasa kesal dengan Ken, tetapi dia tetap melakukan kewajibannya.

Ken pulang sudah hampir Isya. Dia tampak kelelahan. Bukan hanya lelah dengan masalah pekerjaan, tetapi hatinya juga.

Wangi makanan menguar saat dia mengempaskan dirinya di sofa dan membuka kaus kaki.

“Makanan sudah siap,” ujar Kinan sambil mengambil kaus kaki yang terserak di lantai, lalu menyimpannya ke tempat cucian.

Ken hanya mengembus napas kasar sambil memperhatikan gerakan istrinya. Kinan memang baik sebagai seorang istri. Setiap pagi selalu menyiapkan sarapan dan juga makan malam. Wanita itu juga mencucikan semua bajunya. Namun, Ken sama sekali tidak berselera saat melihat dirinya. Rasannya seperti melihat makanan yang sudah dingin. Nggak berselera.

Dada, pinggul, paha, semuanya rata. Meskipun wajahnya cantik, tetapi di mata Ken Kinan bagai seorang anak kecil saja. Belum pantas untuk dinikmati. Berbeda jauh dengan Miranda yang memiliki tubuh yang sint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status