Share

Bab 25

Beberapa waktu yang lalu, di tempat lain, Kinan menghentikan motornya karena ponselnya terus saja berdering. Dia menepi untuk menerima panggilan itu. Dia takut ada hal penting dari kampus atau yang lain. Saat dia melihat layar ponselnya, dia segera menggulir tanda telepon berwarna hijau.

“Halo, Bu?” sapanya.

“Kinan? Sebentar lagi saya mau ke kantornya Ken. Saya mau ngecek perkembangan dia, tapi saya masih kejebak macet ini. Saya ada rencana mau makan siang di sana. Apa kamu bisa tolong belikan makanan dan antar ke sana?” pinta Za.

“Mmh, itu … saya ….”

“Apa kamu sedang sibuk? Sudah mulai kuliah?” tanya Za.

“Eh, bu-bukan, Bu. Saya baru pulang dari tes masuk. Saya sama sekali nggak sibuk. Hanya saja saya tidak tau di mana kantor Abang,” jawab Kinan.

Za terperangah sejenak, heran karena sepertinya Ken belum pernah mengajak Kinan ke kantornya. Namun, akhirnya dia bisa menguasai diri. “Oh, begitu. Ok, begini saja. Saya nanti kasih kamu alamat lengkapnya dan kamu bisa pakai google map, kan?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status