Share

26. Pengakuan Revan

‘Klik. Klik.’

Lia mengambil ponselnya karena ada notifikasi pesan masuk.

“Pasti Mas Rohman,” gumamnya.

Dari pagi Rohman memang sudah wanti-wanti agar Lia segera membuat dokumen permohonan order untuk Rumah sakit XX.

Dia terlihat sangat khawatir Lia akan dimarahi lagi oleh Pak Revan sehingga dia terus mengingatkan Lia. Dia bahkan mengajukan diri untuk membantu dan berniat untuk pulang ke kantor lebih awal agar bisa membantu Lia menyelesaikan dokumennya.

Rohman memang sangat baik pada Lia, dari dulu.

‘Nanti siang kita makan bareng, Saya tunggu kamu di Obonk.’

Lia terdiam sambil menatap pesan masuk itu dengan teliti. Benar ini Pak Revan yang kirim? bukankah dari kemarin dia masih marah-marah nggak jelas? tadi pagi pun saat bertemu di ruang absensi dia masih terlihat tak bersahabat. Kenapa tiba-tiba, nggak ada angin, nggak ada hujan dia mengirimi pesan dan mengajak makan siang?

Lia mengusap matanya, takut kalau ini hanyalah halusinasinya saja.

Atau mungkin Pak Revan salah kirim? mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status