Share

Bab 7

Setelah Intan pergi, Bimo pun keluar. "Yang Mulia, Ibu Suri menyuruh orang untuk mengundang Anda ke tempatnya."

Kaisar Roni menghela napas. "Mungkin karena dia mencemaskan masalah Intan, ayo segera ke sana."

Di Istana Heli bunga peony sedang mekar, dekorasi istana juga megah dan terlihat indah.

Bahkan bunga mawar di tembok istana juga sudah bermekaran.

Ibu suri sedang duduk di kursi mahoni dengan sandaran bundar di aula utama. Ibu suri mengenakan jubah ungu, juga memakai konde giok putih di rambutnya dan terlihat sedih.

"Aku memberi hormat pada Ibu!" Kaisar Roni memberi hormat.

Ibu suri menatapnya, lalu menyuruh keluar semua pelayan, baru menghela napas. "Dekret menyetujui pernikahanmu itu sungguh tak bijak. Perbuatanmu itu tidak hanya akan membuatmu merasa bersalah pada Marko, juga memberi contoh buruk pada rakyat."

Suara Ibu Suri menjadi tegas. "Negara Runa punya aturan kalau pejabat tidak boleh punya selir dalam waktu lima tahun setelah menikah. Lima tahun adalah waktu yang pendek, menurutku kalau orang itu sudah tua dan tidak ada keturunan, baru boleh punya selir. Sekarang Yang Mulia malah menyetujui permohonan agar Linda menjadi istri yang setara dengan Intan di depan umum, ini sama saja memberi contoh yang tidak baik, bahkan membuat wanita makin sulit."

"Rudi pergi ke medan perang pada hari pernikahan, dia bahkan tidak melakukan hubungan intim dengan Intan. Setelah kembali, suaminya malah mau menikahi wanita lain. Yang Mulia, apa kamu mau memaksa Intan untuk mati?"

Setelah Ibu Suri selesai bicara, dia langsung menangis. "Kasihan sekali, mereka hanya tersisa seorang putri yang hidup, tapi malah ditindas orang seperti ini."

Alasan Ibu Suri sedih karena dia dan ibunya Intan adalah sahabat, jadi Intan adalah gadis yang dia lihat hingga dewasa.

Melihat ibunya menangis, Kaisar Roni langsung berlutut di depannya sambil berkata dengan rasa bersalah, "Ibu, keputusanku memang kurang tepat. Saat itu mereka meminta dijodohkan di depan umum dengan jasa mereka, aku tahu itu bukan keputusan terbaik, tapi mereka bilang tidak ada permintaan lain, juga tidak mau hadiah. Kalau aku tidak menyetujuinya, mereka akan malu."

Ibu suri berkata dengan marah, "Kalau hal itu membuat dia malu, apa kamu harus mengorbankan Intan? Apa pengorbanan Keluarga Belima tidak cukup banyak? Selama setahun ini, apa kamu tidak tahu betapa sulitnya hidup dia?"

Kaisar Roni juga kasihan padanya, tapi hanya bisa berkata, "Ibu, Rudi tak lagi suka dia. Meski dia tidak menikahi Linda, dia juga tidak akan tulus pada Intan. Tadi Intan datang memohonku untuk memberi dekret cerai, aku juga sudah setuju."

Ibu suri terkejut. "Apa? Intan si bodoh ini, kenapa meminta cerai? Dia akan ke mana setelah cerai?"

"Dia bilang dia mau kembali ke Kediaman Bangsawan Belima, lalu mengadopsi putra untuk ayahnya."

Ibu suri menghela napas. "Apa dia masih bisa kembali ke tempat itu? Dia melihat mayat kerabatnya mati di sana, kalau dia tinggal di sana, apa dia tidak takut akan mimpi buruk?"

Ibu suri makin sedih. "Karena dia sudah datang ke istana, kenapa dia tidak menemuiku. Aku bisa membantunya, aku juga bisa mengajarinya menaklukkan Linda, jadi dia tidak perlu cerai. Meski Rudi sudah berjasa, dia bisa saja meminta penghormatan agar bisa hidup senang selamanya. Kenapa dia malah memilih jalan yang tersulit?"

"Ibu, keputusan Intan sudah bulat, dia bilang tidak bersedia menyia-nyiakan hidup demi mereka berdua. Ibu coba pikir, kalau dia memang suka Rudi, bahkan perlu setiap hari melihat mereka saling mencintai, bagaimana dia bisa bertahan hidup?"

Kata ini menyentuh titik tersakit Ibu Suri.

Ibu suri paling mencintai Mantan Kaisar, tapi Mantan Kaisar paling mencintai Selir Gina, kemudian adanya Selir Melani, Selir Sinta dan lainnya.

Wajah Ibu Suri menjadi pucat. "Kehidupan seorang wanita memang sulit. Linda sebagai jenderal wanita, aku pernah memujinya. Awalnya kira bisa meningkatkan posisi wanita, tak disangka setelah dia mendapatkan kekuasaan, dia malah menginjak wanita. Perbuatannya sungguh membuatku kecewa."

Ekspresi Kaisar Roni menjadi masam, bahkan kecewa pada Rudi dan Linda. Namun karena mereka baru saja selesai perang, jadi tidak bisa mengatai mereka, hanya bisa memberi mereka peringatan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status