Share

Bab 24 Ibu Mertuaku Memfitnah Kami

“Nur ... cukup!” Jaya berusaha mencegah amukan Nur yang semakin merajalela.

“Untung kau tak kubu*uh, cuih!” Seketika Nur menghentikan aksinya dan pergi menuju ruang bersalin.

“Haris, bantu ibumu, aku mau menyusul Nur di dalam.” Jaya bergegas meninggalkan Haris juga ibu dan adiknya.

“Bu, ayo kubantu.” Haris menopang kepala ibunya yang setengah tak sadarkan diri.

“Minggir kau, anak tak tahu d*ri!” tolak Painem. Dengan gerak tertatih, Painem berusaha bangkit dan berjalan meninggalkan puskesmas itu bersama anak perempuannya.

“Pergilah kau bersama istrimu itu, Kang!” ucap Hana ketus disusul oleh Painem yang menatapnya nanar lalu pergi.

***

Keesokan harinya, para tamu mulai berdatangan ke rumah Juriono hendak bertakziah. Di sana telah tampak ustad dan kepala desa yang akan membantu prosesi pemakaman bapak Haris.

“Maaf, bu Painem, kita mulai saja proses memandikan jenazahnya sekarang, ya. Kasihan pak Juriono, terlalu lama dikebumikan,” ujar pak ustad.

“Yo wislah, kono!” jawabnya singkat deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status