Share

Bab 25 Misteri Kejanggalan Pada Jenazah Bapak Mertuaku

“Beneran, loh, aku gak bohong, tadi, tuh ada memar kayak bekas cubitan sama kayak benturan benda keras di tubuh kakek itu.”

“Eh, yang bener kamu?”

“Iya, masa suamiku bohong, sih, tadi dia yang mandikan jenazahnya.”

“Udah, ah, aku gak mau ikut-ikutan,” tutup salah seorang tetangga yang diajak bergosip oleh tetangga lainnya.

***

Suasana di ruanganku menjadi sedikit tegang kala Bang Jaya masuk ke dalam. Ia menatap mata Kak Nur tajam. Seketika kakakku tertunduk. Aku tak tahu apa yang terjadi di luar tadi.

“Nur, kenapa tadi kau sekejam itu dengan ibunya?” Kalimat pertama dari Bang Jaya membuatku sedikit memicingkan mata.

“Kalau dia gak seperti itu pada adikku, mana sampai aku bisa sekejam itu padanya.”

“Tapi bukan dengan menghukumnya seperti tadi!”

“Itu pantas diterimanya atas semua yang dilakukannya pada Ratih!”

“Nur, kau gak bisa berbuat seenaknya, bisa-bisa kau dituntut atas perbuatanmu tadi.”

“Aku gak takut dituntutnya karen aku bisa lebih kejam menuntutnya balik!” Tak mau kalah, Kak N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status