Share

Bab 62 #Pulang KeKota Kelahiran

Bab 62

"Perkenalkan saya, Bu. Saya Syamsul, Notaris yang ditunjuk oleh almarhum Bapak Suparman untuk mengabarkan kepada ahli waris, bahwa Ibu ditunggu kehadirannya ke Sragen untuk tanda tangan."

"Tanda tangan?" batinku.

Aku bergeming, dadaku mulai sesak kalau mengingat kota kelahiranku. Pasti aku akan terkenang masa kecilku bersama almarhum kedua orang tuaku, yang sudah tidak bisa kugapai lagi.

"Halo Bu, maaf, apa Ibu masih disitu?" Suara yang mengenalkan diri sebagai Pak Syamsul itu ragu-ragu.

"I-iya Pak, saya dengar semua. Kapan saya harus menghadap bapak?" Dadaku bergetar.

"Secepatnya, Bu. Ini penting sekali. Nanti saya terangkan semuanya kalau Ibu sudah sampai di kantor kami."

"Ya, Pak. Terima kasih."

Setelah telepon terputus, air mataku meleleh tidak terbendung. Perih sekali mengingat kenangan indah disana. Banyak kenangan yang diuntai oleh kedua orang tua bersamaku, putri tunggalnya.

Tidak kusangka hanya sependek ini kami lalui bersama. Aku sedih kalau mengingat semua ini, kenan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
anak dan istri dibiarkan jalan sendiri jauh pula dan dgn seenaknya ngantar jandanya kaka ...bangsat si Irfan tapi itu juga gara2 Dela yang keterlaluan oon sih
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
malas aku kalo ada perempuan selembek dela...sudah tahu Ipar itu bukan mahram seenaknya aja dibiarkan dgn suami padhal ngaku nya paham agama.. keras dikit lah dela...punya prinsip gitu masak digituin sama suami dan keluargnya diam2 wae
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
jgn terlalu dibuat lembek dan bodoh lah si dela itu. istri waras pasti akan tegas dan g diam aja dg sikap suami yg terlalu baik sama janda kakaknya serta ponakan2nya. utk halu g harus merusak akal sehat juga kali.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status