Share

Tabir yang Terkuak

“Vira mengatakan hubunganmu dan Mama Lily sedikit renggang karena kehadiran Om Winar?”

Hendra mendengus. Dia memang mengabaikan Mama Lily belakangan ini. Menganggapnya tidak ada, agar wanita itu bisa merasakan bagaimana perasaan Papa Heru yang disebutnya sudah meninggal sekian lama.

“Semua memang salah Papa, Hen. Papa juga sangat paham bagaimana kecewanya mamamu pada papa. Suami yang dia dampingi dari posisi nol, setelah berjaya justru menyeleweng. Itulah sebabnya kenapa papa menjauh, karena menghargai mamamu.” Papa Heru menarik napas panjang, menyesali kebodohannya selama ini.

“Sejujurnya, waktu itu papa gelap mata. Namun, karena mengerti hancurnya perasaan mamamu dan menyadari kesalahan, papa langsung menerima keputusan pisah tanpa membawa sepeser pun harta yang kami kumpulkan bersama.” Angin sepoi-sepoi kembali berhembus, menggoyangkan rambut Hendra yang sudah agak panjang.

“Bukan salah mamamu dia mengatakan papa sudah tiada, andai papa mau bisa saja papa datang menemuimu ke sana.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Norliza Yusop
tq thor..hati ikut sebak, sungguh kebenaran itu hanya selisih masa...sabar tggu waktunya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status