Share

Persaingan

"Kenapa, Bu? Kok istighfar?" tanya Sheila bingung dan sedikit kecewa. Bukan itu reaksi yang dia harap. Seharusnya calon mertua langsung menganggukkan kepala dan memeluknya.

Perempuan di hadapan gadis itu menggeleng lemah. Memijit pelipis yang mendadak berdenyut nyeri memikirkan Zidan yang masih terlalu muda untuk memikul tanggung jawab sebagai kepala keluarga.

"Aku dan Zidan itu sangat dekat saat sekolah, Bu. Mulai dari SD sampai akhirnya aku pindah waktu SMA. Aku yakin, kami pasangan yang cocok," imbuh gadis itu dengan senyuman lebar.

"Nak Sheila kan, baru saja tamat sekolah, Zidan juga. Menikah tak sesederhana yang kamu pikirkan, Nak. Kalau memang jodoh, tidak akan kemana. Untuk saat ini, jangan mikirin untuk pacaran atau nikah dulu, tapi pikirkan bagaimana agar kalian bisa bangkit dari masalah ini, ya, Nak," balas Bu Wati dengan hati-hati.

Jika dulu suaminya sempat berpikir kalau Zidan akan sulit mendapatkan istri di masa depan karena mahalnya biaya seserahan di kampung mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status