Share

BAB 62

“Ayah menemuimu?”

Giandra memulai pembicaraan kami dengan pertanyaan itu. Kedua alis lelaki itu nampak berkerut, membingkai kedua mata yang menatapku penuh permohonan. Dia tak bisa menyembunyikan wajahnya yang sendu.

“Ndu,” panggilnya setelah sekian lama aku terdiam. Entah bagaimana menjawab pertanyaan lelaki yang kali ini memakai hem warna putih tulang yang dipadukan dengan celana kain berwarna krem. Tak berapa lama, tangannya bergerak hendak meraih tanganku yang bertaut di atas meja.

“Jangan melewati batasanmu, Gi!”

Astaga. Aku benci sekali dengan bibirku kali ini. Panggilan yang memang khusus aku berikan untuk lelaki ini. Aku mendengkus kesal. Justru berbalik dengan raut wajahnya yang mendadak berbinar dan bersemu merah.

“Akhirnya aku bisa mendengar panggilan itu lagi setelah sekian lama. Terima kasih,” ucapnya penuh ketulusan. Aku tak bisa lagi menatap wajah di depanku. Aku hampir kehilangan harga diri karena terpancing tingkah nekatnya yang hendak meraih tanganku. Hingga tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status