Share

BAB 64

Sepasang mata itu menatap nyalang ke arahku dan Bu Pertiwi. Aku mengusap wajahku kasar. Rasanya aku sudah kehilangan daya untuk meladeni kemurkaan Aluna yang sudah siap menyembur. Kulihat wajah Bu Pertiwi yang sedikit menegang. Hanya saja tak ada kegentaran yang begitu kentara.

“Bu, perlukah Ibu kuingatkan apa yang bisa orangtuaku lakukan jika mereka tahu anaknya diperlakukan securang ini oleh Ibu dan Mas Giandra?” Suara Aluna terdengar pelan namun penuh penekanan. Bahkan sikapnya itu menunjukkan dirinya sedang mengintimidasi mertuanya.

Wanita itu duduk tanpa kupersilahkan. Bahkan yang membuatku terheran, kakinya langsung disilangkan tanpa rasa segan sedikit pun di depan sang mertua yang kali ini lebih memilih mengalihkan pandangan ke arah lain.

“Kita sudah membahasnya kemarin. Apakah Ibu lupa? Atau…perlu kupanggil Ayah mertua kemari? Bukankah kemarin kita sudah sepakat…”

“Bukan aku yang sepakat, tapi kau dan suamiku!” Suara Ibu bergetar. Aku hanya diam melihat pertikaian yang mula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status