Share

BAB 63

Aku hampir menubruk tubuh anakku sesaat setelah menjejakkan kaki di dalam rumah. Hingga pemandangan di depan mataku menghentikan laju gerak tubuhku. Dengan mata kepalaku sendiri kulihat Bu Pertiwi menyuapi anakku dengan mangkuk keramik di tangannya.

Aku tercekat. Hampir saja aku meraih mangkuk itu dan menyingkirkannya jauh jika tak melihat wajah Bintang yang tampak antusias dengan keberadaan wanita itu di sisinya.

“Mama,” seru Bintang yang sudah menyadari keberadaanku. “Ada Nenek,” tunjuk anak lelakiku pada wanita yang duduk di sebelahnya. Sebaris senyum yang sempat kulihat perlahan mulai tertarik dari bibirnya.

“Sini, Ma. Nenek bawa bubur ayam buat Bintang,” lanjut Bintang sambil menarik tanganku untuk duduk di sebelahnya. Aku tak bisa menolak. Terpaksa aku bersisian dengan Bu Pertiwi meski dengan hati yang berkecamuk hebat. Terlebih mengingat bagaimana kesombongan Pak Prihandono padaku.

“Nenek juga bawa mainan untuk Bintang.” Bintang meraih dus mainan yang kutebak isinya adalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status