Share

137. Tatapan Sedih Seorang Ibu

Memandang rumah besar itu, campur aduk yang Arnon rasakan. Rumah tempat dia lahir, tumbuh, dan besar. Terlalu banyak kenangan di sana. Sebagian manis, sebagian pahit, bahkan sangat pahit. Dia kembali kali ini pun karena situasi yang tidak menyenangkan. Seandainya bisa dia memilih tidak akan menginjakkan kaki di rumah besar itu lagi.

"Tuan Muda?!" Bakri yang sedang merapikan taman tidak jauh dari tempat parkir terkejut saat melihat Arnon datang bersama Fea.

"Apa kabar, Pak?" tanya Arnon. Suaranya datar, tidak ada ekspresi.

"Saya baik, Tuan Muda. Wah, senang sekali melihat Tuan Muda lagi." Senyum pria dengan rambut mulai putih di sana sini itu melebar.

"Ayo, Sayang." Arnon meraih tangan Fea dan melangkah, mengajak istrinya masuk ke dalam rumah.

Fea mengikuti Arnon, tapi sempat menoleh kepada Bakri. "Wa ... ti ..."

Fea menyebut nama itu sambil tangan kanan dia letakkan di dekat telinga, memberi kode agar Bakri menghubungi Wati. Bakri mang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status