Share

190. Senyum Manis Itu Kembali

Sepanjang malam Arnon dan Fea bergantian menjaga Fernan. Sekalipun badan sangat letih, mata terasa begitu berat, pikiran tidak juga mau beristirahat. Setiap hampir lelap, Fea akan merasa jantungnya berdebar keras, lalu kembali terjaga.

Arnon pun sama. Setiap hampir tertidur, dia merasa seakan sedang masuk dalam air dan mencari-cari putranya yang tenggelam. Setiap kali kembali membuka mata, Arnon akan memastikan bahwa Fernan masih bernapas.

"A-ma ..." Suara kecil itu terdengar lirih. "A-ma ..."

Fea yang baru saja lelap dengan cepat bangun dan menegakkan badan. Dia mendekat ke arah Fernan.

"Ya, Sayang. Fernan rasa apa?" tanya Fea. Dia sangat kuatir jika Fernan merasa kesakitan.

"Mi-num ..." Fernan memandang Fea. Fea tidak bisa menangkap jelas yang Fernan ucapkan.

"Kenapa?" ulang Fea. Dia makin mendekat ke telinga Fernan.

"Mi-num, Ma ..." ujar Fernan.

Fea memegang dahi Fernan. Keringat memenuhi dahi Fernan. Tubuhnya sudah pada suh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status