Share

Titah Rakryan Tumenggung

SELEPAS tengah hari, Rakryan Rangga membawa pasukannya meninggalkan Lembah Paria. Iring-iringan tersebut kembali ke Daha dengan membawa dua gerobak yang ditempatkan di tengah-tengah.

Satu gerobak berisi jasad sebelas prajurit yang gugur dalam penyerbuan tadi. Kesemuanya akan ditunjukkan pada keluarga masing-masing sebelum diperabukan secara kehormatan oleh Kerajaan.

Sementara gerobak kedua berisi Sukarta bersama empat anggota gerombolan Kebo Cemeng. Tangan dan kaki mereka diikat kencang, lalu tiap-tiap ikatan tersebut disambung-sambung menjadi satu.

Lebih dari sepenanakan nasi berselang iring-iringan tersebut memasuki Kotaraja. Kedatangan mereka tentu saja menjadi pusat perhatian warga kota, terutama saat melintasi kawasan pasar gedhe.

"Kirim utusan untuk memberi kabar pada Gusti Tumenggung," ujar Rakryan Rangga saat pandangan matanya menatap gapura besar Kotaraja di kejauhan.

"Sendika dawuh, Gusti," sahut Arya Mandura cepat, lalu meneruskan pesan tersebut pada salah satu bekel di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status