Share

Keping 20a

"Pagi yang indah kan, Jani?"

Apa dia sedang berkata-kata manis? Seorang Biru yang galak dan menyeramkan? Aku tentu saja menanggapi dengan senyum dan perkataan yang baik, sudah ditraktir, dan diberi kesempatan di sini.

"Tentu, Pak," aku berhenti sebentar, menimang-nimang, apa aku bisa berteman dengannya, orang yang terasa musuh bebuyutan ini? "Terima kasih ya Pak."

"Buat apa?"

"Ya, kan sudah mentraktir saya makan. Untuk kedua kalinya."

"Ah, lupakan."

Lalu hening. Seperti ada gerakan listrik yang merambat di udara. Atau ini hanya perasaanku saja? Seolah semua yang ada di sini sedang bergerak melambat layaknya lilin yang mencair.

"Aku tidak tahu kalau kalian di sini. Sungguh kebetulan sekali kan?"

Oh. Benar sekali. Rumus kebetulan yang luar biasa.

"Wow, Argo. Aku tidak tahu kau sering ke sini."

"Apa Jani tak bercerita padamu?"

"Buat apa?" Biru mengedikkan bahunya. Ia menyesap teh, mengusap mulutnya dengan tisu, dan merapikan jasnya.

"Go, kamu sarapan di sini?" kataku, seperti terbangun d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status