Share

Keping 21a

Keesokan pagi, aku sangat sulit bangun dari tempat tidur. Kepalaku diserang rasa sakit luar biasanya, mirip sekali vertigo. Semoga saja bukan. Hanya pusing sebelah. Pandangan mataku berkunang-kunang.

Aku menelepon Bos Tisu, mengabarkan jika aku akan terlambat. Di luar dugaan Bosi Tisu mengiyakan, dengan penuh kasih sayang. "Istirahatlah, yang baik An. Aku tahu kamu butuh waktu untuk sendiri."

Lha, dikiranya apa aku sedang patah hati?

Ulah orang-orang di divisi Aneh Tapi Langka memang di luar nalar sehat. Seperti tanggapan Bos Tisu tadi. Berbeda dengan Bang Napi, yang kemarin sepanjang perjalanan menjahiliku dengan video viral di taman resto.

Secepat itu bisa viral di medsos, apa mereka tahu kalau orang yang sedang mengomeli dua laki-laki yang berkelahi itu aku. Aku melihat video itu hanya memperlihatkan stiletto merahku saja. Bersama suaraku yang khas.

Sialan, kalau jeli para pendengar di radioku dulu bisa saja mengenali kalau perempuan misterius itu aku.

Judul video berdurasi dua men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status