Share

Keping 21b

Aku menyambar jilbab kaos dari balik pintu, segera membuka dan menemukan senyum sang kurir dalam kesan terpaksa.

"Mbak Anjadi?"

"Anjani."

"Eh, iya maksud saya Anjani."

"Ada apa?"

"Ini ada kiriman, tolong ditanda tangani di sini."

Setelah basa basi protokoler penerimaan paket, aku menutup pintu. Mimpi apa aku semalam, ada yang mengirimkan buket besar bunga mawar seperti ini? Ini betul-betul mawar merah kan? Bukan bunga pemakaman?

Maaf, sudah membuat sarapanmu berantakan.

Hanya itu. Tidak ada nama pengirim apapun di sana. Aku kembali berpikir, apakah ini kiriman Argo? Jelas sekali Biru tak mungkin mengirimkan bunga-bunga ini. Lagi pula, ia tak pernah tahu di mana aku tinggal. Satu-satunya yang tahu alamat kosku ada Argo.

Kenapa harus Argo sih?

Tapi, ketika memandang bunga-bunga cantik ini mood-ku langsung meninggi. Tiba-tiba aku merasa begitu dihargai. Setidaknya, tidak dianggap tidak penting lagi. Aku suka bunga-bunga mawari ini.

Ini terasa romantis. Bentuk permintaan maaf yang terasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status