Share

ASK-120

Sesungguhnya Indah tidak menginginkan pemandangan yang tersuguh di depannya. Arsya menghajar seorang pria yang meski tubuhnya tegap berisi, namun pria itu sudah tua. Ia tidak menginginkan penampakan emosi Arsya seperti saat itu. Arsya seakan tidak menggubris keberadaannya. Arsya mengamuk bagai kesetanan. Tidak peduli bahwa ia berdiri di sana dengan segala ketakutan yang tidak ada hubungannya dengan orang-orang picik itu.

Jika dihitung waktu yang sebenarnya mungkin kejadian itu hanya dalam hitungan menit saja. Tapi karena hal itu berlangsung di hadapannya, Indah merasa detik demi detik saat tangan Arsya menghantam wajah Tio berlangsung sangat lama. Menjelang malam itu waktu terasa terhenti.

“Berengsek! Apa salah istriku? Apa salah istriku?” Arsya bahkan sudah tidak bisa menghitung berapa kali kepalan tangannya terarah ke rahang dan tubuh Tio. Pria tua itu tidak diam saja. Beberapa kali tangan dan kakinya juga terarah pada Arsya untuk memberi perlawanan.

“Harusnya … kau ingat janjimu! R
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (49)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
pak Dean paling keren.. dalam situasi genting aja gak mau sampe berkeringat karena takut mengurangi kegantengan nya, padahal lagi keringetan aja dia pasti tetap ganteng
goodnovel comment avatar
Ruang waktu
cepat sembuh ya kak.. sehat2 kak
goodnovel comment avatar
apt. Noviantri
semoga kk njus baik2 aja ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status