Share

ASK-119

Suara berisik yang didengar Indah awalnya sangat jauh. Debum yang samar-samar dan suara langkah kaki yang tidak jelas. Denyut di pelipis dan sudut bibir membuat ia malas membuka mata. Berat dan mengantuk. Bolehkah ia tidur saja? Indah memicingkan matanya lebih rapat. Lalu suara pintu kembali berdebum keras. Kali ini dibarengi dengan suara bantingan di lantai. Kesadaran memaksa Indah membuka mata. Lalu, sosok yang selama hampir seharian itu memenuhi pikiran muncul begitu saja. Entah dari mana. Arsya harusnya tidak di sini. Bukannya Arsya di luar negeri? Atau hari sudah berganti tanpa sepengetahuannya?

“A-Abang?” Indah mengerjap. Ia berharap sapaan itu mendapat sambutan dari Arsya. Setidaknya pria itu pasti akan tersenyum melihatnya baik-baik saja. Tapi rupanya dugaan itu meleset. Arsya tidak membalas sapaan atau terlebih menghampiri Indah..

Arsya menatap Indah dengan teliti. Memandang sudut bibir yang membengkak, juga pelipis yang kini terasa amat menebal.

“Kalian pukul dia?” tanya Ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (65)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
si Mayang gak capek apa ya, teriak teriak terus kayak gitu, hadeuh
goodnovel comment avatar
nana
aduhhh pak dean manis bgt sih kata² nya.. "boleh dihajar dl"
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Makin macho bang Arsya saat berantakan .... Dan pak Dean emang keren .....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status