Share

Bab. 47

Luna terdiam beberapa saat. Wajahnya menunduk. Ia merasa sangat bersalah pada Amanda. "Maaf, Manda. Aku-," kata-katanya terhenti.

"Sudah aku bilang tidak masalah, Luna. Sebutkan berapa nomornya? Atau kamu tetap tidak ingin aku mengetahui nomornya?" ketus Amanda.

Luna menggeleng cepat. "Eum ... T-tidak, Manda. Kamu boleh menyimpan nomornya," ucapnya, dengan perasaan bersalah. Dilanjutkan dengan mengeja nomor telepon Nikita yang baru.

"Hallo ... Nikita!" sapa Amanda setelah terdengar jawaban.

"Kak Manda?!" sahut Nikita di seberang sana. "Darimana Kak Manda tahu nomor teleponku?!" Ia merasa keheranan.

"Kamu pasti sedang menunggu kakakmu, kan?" tannya Amanda.

"Ya. Betul, Kak. Aku sangat khawatir padanya. Sampai jam segini, Kak Luna belum juga tiba di rumah."

Amanda melangkah menjauh dari Luna. Ia berjalan ke luar kamar agar Luna tak menguping pembicaraanya.

"Manda ... mau kemana kamu?!" cetus Luna, resah. Ia takut Nikita akan ditanyai berbagai macam pertanyaan oleh Amanda.

Amanda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Diasri
spty lebih seru kl luna menjawab ya,,
goodnovel comment avatar
Elita Elita
semangat ya , ditunggu lagi up nya
goodnovel comment avatar
Defi Andriani
lanjut lagi kak. semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status