Share

Bab. 46

Luna tak dapat berkutik. Ia menutup rapat kedua matanya, sementara telingannya mampu mendengar dengan jelas. Ia benar-benar merasa tidak siap bertemu dengan Amanda apalagi dengan Rayyanza.

"Ayo kita bicara di luar!" ajak Amanda, menarik tangan Rayyanza pelan. Sedangkan Rima duduk menunggui Luna di sofa ruangan VVIP.

"Bagaimana kamu bisa menemukannya, Sayang?!" tanya Rayyanza dengan antusias.

"Luna pingsan ditrotoar jalan. Sepertinya dia kelelahan karena mencari pekerjaan. Aku menemukan amplop berisi berkas lamaran pekerjaan di dalam tasnya," terang Amanda dengan suara pelan.

Rayyanza mengerutkan dahi. "Jadi, selama ini dia tidak bekerja?"

Amanda mengangguk. "Sepertinya begitu. Tapi, aku kaget melihat perubahan tubuhnya. Ternyata, dia hamil. Tapi, siapa yang menghamilinya? Setahuku, dia tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki? Tapi, dokter UGD pun mengatakan jika Luna tengah hamil tujuh bulan," bisiknya lagi. Tak ingin perawat yang berjaga tak jauh dari tempatnya be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status