Share

Bab 34

Tiba-tiba air mata menetes begitu deras karena perih kembali hadir. Sekarang aku bukanlah milik Mas Zaki seutuhnya karena ada Tuan Edbert sekalipun pernikahan kedua tidak sah dalam agama.

Aku menelan saliva ketika membayangkan berada di posisi Mas Zaki. Jika saja aku yang dimadu, pasti stress atau ada keinginan mengakhiri hidup. Sudah banyak perempuan yang hilang kewarasan gara-gara diselingkuhi.

"Kuyakin kau dikirim Tuhan untukku tuk bahagiakanku selamanya. Hanya ada kita yang saling menjaga cinta tak kan pernah berakhir." Mas Zaki menyanyi dengan suara lirih.

Air mata yang terus mengalir pada pipi diseka dengan lembut. Aku tidak kuasa menahan kesedihan ini terus-menerus apalagi setelah mendengar lirik lagu itu.

"Ada apa, Dek?"

"Tidak apa-apa, Mas. Aku sedang menangis bahagia," jawabku kembali berbohong.

Pekerjaan sebagai istri simpanan sangat menyiksa. Aku tidak tahu bagaimana hancurnya hati Mas Zaki jika kebenaran terungkap. Akankah air matanya luruh atau langsung meledakkan amarah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status