Share

Bab 35

Malam hari ketika hendak tidur, aku merebahkan diri di samping Lia. Gadis kecil yang terlelap di tengah-tengah orangtuanya. Mas Zaki menutup matanya rapat sejak tadi.

"Mas," lirihku.

Spontan Mas Zaki memunggungi kami. Aku tahu hatinya masih merasa kesal. Ketika makan malam bersama pun dia mengambil nasi sendiri, lalu menjauh. Tatapannya kosong seperti menyimpan beban.

Aku khawatir ketahuan. Rasa gundah menyelimuti jiwa.

"Mas, ada apa denganmu?"

Tetap saja tidak ada jawaban. Hati berdenyut nyeri, aku pun membalikkan badan memunggungi Lia. Cahaya lampu tidur yang remang semakin menambah kegalauan.

Aku menahan tangis, sesak rasanya dan begitu sakit. Mas Zaki tidak boleh tahu kesedihan ini. Tangan kananku membekap mulut agar tetap diam tenggelam dalam luka yang enggan menepi.

"Andai kamu mengerti kesedihan hatiku, Mas," kataku kecoplosan.

"Kesedihan apa yang sedang melanda hatimu?" tanya Mas Zaki membuatku terkejut.

"Aku sedih karena harus jauh darimu, Mas."

"Dusta! Kamu yang tidak menger
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status