Share

60. Kebencian Galang

Aku mendesah karena merasa gagal membujuk Galang.

"Mending Ibu pulang sekarang." Galang mengusulkan saran, "nanti di rumah minta Mas Gading buat gantian jaga di sini. Soalnya besok pagi aku ada kuliah," paparnya menjelaskan alasan.

Aku melihat jam pada layar ponsel. Sebentar lagi akan memasuki waktu maghrib. Kebetulan tubuh ini sudah meminta haknya untuk istirahat.

"Baiklah." Aku menyetujui saran Galang. "Oh iya ini makanan yang tadi pesan di kafe. Kalian makanlah." Kuangsurkan tas kertas itu pada Galang.

"Makasih, Bu." Galang menerima tanpa minat.

"Mas Arif, Nona, saya pamit pulang, ya. Sudah petang soalnya," izinku begitu mendekati Mas Arif dan anaknya.

"Iya, makasih banyak ya sudah dibantu," ucap Mas Arif masih lesu.

Aku menipiskan bibir. "Semoga Mbak Sari segera pulih, ya."

"Makasih doanya."

"Kalo begitu saya permisi." Aku mengangguk pelan, sebelum pergi kuusap pelan lengan Nona tanda penguatan.

Aku pun beranjak pergi. Kaki ini terayun hingga lobi rumah sakit. Beruntung tepat saa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status