Share

62. Di rumah sakit

Bibir Nona mulai terlihat mencebik. Matanya pun tampak berembun. Pikiran negatif-ku mengatakan jika dia tengah menarik simpati.

"Dari dulu saya dan almarhum suami selalu membebaskan anak-anak untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Sama juga tentang memilih pasangan juga," tuturku selembut mungkin. Ini kulakukan agar Nona bisa mengerti dan tidak sakit hati. "Makanya, walaupun kemarin saya gak setuju Galang nikahi kamu, saya gak melarang. Karena saya pikir itu pilihan hati Galang yang sesungguhnya."

"Aku tahu aku salah, Bu. Tapi, aku berhak untuk diberi maaf."

Aku menarik napas dalam-dalam. Nona masih saja egois. "Galang juga berhak untuk bahagia, Non."

"Gading dulu tidak mencintai Bunga, tapi sekarang dia sudah bisa menerima adik aku. Dan aku akan berusaha keras seperti Bunga untuk meluluhkan hati Galang, Bu," tekad Nona keras kepala.

"Saya paham kamu tipe wanita yang perfeksionis dan ambisius. Selalu berusaha untuk bisa meraih semua obsesi. Tapi ketahuilah ...." Aku menatap Nona
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status