Share

105 tangisan Mala bagian B.

Suara Kokok ayam telah bersahutan. Mala terpaksa bangkit dari tidurnya. Suaminya sudah tak ada lagi di kamar. Padahal jam dinding di kamar Mala menunjukan baru pukul delapan tiga puluh menit. Ia menyibak tirai jendelanya, sinar matahari pagi langsung menyeruak masuk, membuat penglihatan Mala menjadi silau.

Ia bergegas keluar dari kamar, dan suasana rumah begitu sepi. Ditambah Rahmat dan Susan sudah pulang ke rumahnya kemarin pagi. Mala celingukan mencari sosok mertuanya. Baru kali ini dia bangun siang dan tidak di omelin oleh mertuanya. Biasanya Seandainya Mala bangun sedikit terlambat saja, maka dari arah dapur akan ramai dengan suara beradu dari panci dan alat dapur lainnya.

Mala menyeduh susu khusus ibu hamil. Lalu duduk di meja makan. Ada beberapa potong pisang goreng, bakwan dan buras. Tapi ia tak berselera makan apapun. Kembali ia teringat pada anak dalam kandungannya. Anak yang sangat ia harapkan, kini tak mungkin bisa ia genggam. Airmata kembali jatuh, hatinya tercabik-cabik.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status