Share

132. Omong Kosong

'Kamu memang nggak ngasih tau tentang bisnis Pak Hamdi. Tapi, aku tau Pak Hamdi lebih baik dari kamu, Pak Adnan,' gumam Kevan.

Kevan tersenyum. Kevan seolah meremehkan Adnan yang sudah puluhan tahun terjun di dunia bisnis sebelum dirinya.

Kevan mendekati mulutnya ke daun telinga Adnan. Dia berbisik, "Pak Adnan nggak mungkin nggak tau bisnis Pak Hamdi, kan?"

Adnan membatu. Dia tidak merespon apapun.

Kevan duduk tegak kembali. Dia melipat tangannya di atas meja. Dia menatap Hamdi yang mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Hemm, jadi kamu nggak bisa makan seafood, Van? Terus kamu mau pesen apa? Saya akan minta Koki masak spesial buat kamu."

Rinanto mengambil alih situasi. Dia melihat raut wajah Hamdi berubah masam dan enggan berinteraksi.

Karena Rinanto ingin mengambil keuntungan dari Kevan, maka dia harus menjadi penjilat yang ulung.

"Sapo tahu biasa aja, Pak," jawab Kevan.

'Kenapa aku ngerasa Pak Rinanto lagi coba ambil hatiku, ya?' Kevan berpikir. Dia tentu pandai menilai gerak-gerik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status