Share

207. Cuma Pelarian

Julian dan Livy sudah menginjakkan kaki mereka di bangunan mansion utama. Mereka berada di halaman depan.

Livy membuka dan memakai kacamata hitamnya berulang kali agar bisa memainkan kedua mata indahnya. Dia melihat-lihat bangunan megah nan cantik sambil sesekali mengucapkan kata-kata takjub. Karena yang Livy tahu, semua ini adalah milik Kevan Hanindra.

Livy berseru memuji rumah besar Kevan. "Julian, rumah Kevan bagus banget! Suasananya masih asri dan banyak bunga di sini. Cantik banget."

Ismail datang tergopoh-gopoh menghampiri sepasang suami istri keluarga Hanindra. Namun begitu berdiri di hadapan Julian, dia justru terdiam dan wajahnya berubah murung. Ismail tahu, kedua orang itu bukanlah orang biasa.

"Selamat siang, Tuan dan Nyonya. Anda berdua cari siapa, ya?" tanya Ismail dengan logat Sunda yang kental.

Ismail mencoba untuk bersikap lembut dan sopan kepada kedua tamu tersebut. Karena memang sifat aslinya seperti itu.

Ismail diam-diam berpikir. 'Apa mereka berdua ini majikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zoya Dmitrovka
Hellowww, Abang-abangkuuuu! Drop review bintang 5 kalian di bagian depan buku dong! Zoya tunggu yah! Nanti Zoya nulis 1 bab lagi. Biar tambah semangat.... Wehehehe.... :⁠^⁠)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status