Share

270. Putus Baik-baik

Saat mendengar suara pintu terbuka, Ciara segera mengakhiri panggilan telepon. Dia menoleh dan melihat Felicia masuk.

"Cia, kamu masih marah sama Kevan?" tanya Felicia penuh perhatian. Dia sama sekali tidak mencurigai aktivitas anaknya.

"Nggak tau, Mi," jawab Ciara penuh dengan kekecewaan.

"Sekarang Kevan udah pergi sama orang tuanya. Kevan mau ngurusin pabriknya di kota Tango."

Ciara bertambah kecewa karena Kevan tidak mau menemuinya sebelum pergi. Namun, dia tidak menunjukkan sikapnya di depan Felicia.

***

"Saya turut berdukacita, Tuan," ujar Omar. "Udah lama banget nggak ketemu Anda, kenapa pas ketemu gini malah bawa kabar duka?"

Sebagai seseorang yang dekat dengan Kevan, sudah pasti Omar memberikan perhatiannya. Perasaan duka yang menyelimuti keluarga Darwin, tentu saja dirasakan Kevan juga.

Kevan sudah sampai di pabrik K.C Tobacco bersama Ziyad dan Angga. Sekarang, dia sedang duduk di kantornya menghisap rokok sambil minum bir kaleng yang murah.

"Namanya juga musibah. Siapa ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status