Share

Penghinaan

"Sedang apa kamu di kamar Dewa?"

Itulah kalimat pertanyaan penuh tuduhan yang kudapat dari Pak Breno karena siapa sangka bersamaan dengan menyebalkannya Dewa menggodaku, sebelah tangannya yang panjang juga seketika membuka pintu yang jaraknya dekat dari kami.

Brak. Sontak saja Pak Breno dan Maura langsung melihat ke arah kami yang sedang berada dalam kondisi cukup intim. Di mana aku sedang bersandar di dinding sementara Dewa di depanku masih dengan tatapan ingin memangsa.

Lalu, setelah semua adegan konyol yang terjadi kami akhirnya duduk bertiga di ruang tamu dalam suasana tegang, sementara Maura karena syoknya dia marah dan pergi keluar entah kemana.

Doble kill. Aku benar benar lupa kalau Dewa itu termasuk laki-laki langka, sejak dulu dia senang menjebak orang lain dalam perangkapnya. Maka tidak heran, kalau teman-temannya dulu di kampus nyebutnya ... kutukupret!

Begitulah Dewa.

"Saya ulangi, kenapa kamu ada di kamar Dewa? Sedang apa?!" ulang Pak Breno lagi lebih keras dari sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status