Share

Part 55 Hari Istimewa

Ketika sudah di dalam angkot, Senja baru menyadari kalau ponselnya berdering. Sabda yang meneleponnya.

"Ya, Mas. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Kamu di mana sekarang? Apa masih belanja?"

"Enggak. Aku sudah di perjalanan pulang, sebentar lagi sampai rumah. Maaf tadi nggak sempat jawab teleponnya. Mas, sudah di rumah?"

"Belum, ini masih di kantor. Ya sudah, kita ketemu di rumah nanti."

"Hu um.'

"Sampai rumah lekas istirahat.

"Iya."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Jika Sabda sepeduli ini, kenapa dia harus bimbang dengan ucapan gadis tadi. Perkataan seorang mantan yang bisa saja menjadi racun baginya. Memanglah jelas antara Sabda dan Bela pernah saling mencintai, dengan dirinya masih menjadi teka-teki. Bukankah itu hanya kisah lama? Tapi banyak sekali kisah mantan yang menjadi momok dan duri dalam sebuah rumah tangga.

Wajarlah jika Sabda belum bisa mencintainya, sebesar pria itu mencintai Bela, mungkin. Karena hubungan mereka diawali oleh hal yang terpaksa. Apa yang harus dit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Elmiati Ati
rumah tangga itu, 70% nya ngobrol so, obrolin ajah. no rahasia2an
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
harusnya gitu,, biar nggak ada salah paham,,
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
sebaiknya kamu jujur saja sama Sabda. tentang pertemuan kamu dgn Bela. biar Sabda bisa memperingatkan Bela ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status