Share

Musuh Lama

“[Ini semua karena sikapmu. Pokoknya kamu besok menghadap saya dulu, ada yang ingin saya bicarakan.]”

Panggilan tersebut diakhiri oleh pria tambun itu dengan cepat. Tanpa menunggu jawaban dari dirinya. Karena besok harus datang ke kantornya lebih dahulu sehingga ia harus tidur cepat agar tak terlambat.

Hari baru datang dengan cepat, alarm membangunkannya di saat yang tepat. Ardhan mengusap kedua matanya agar terbuka sempurna, setelah itu berjaan keluar untuk membersihkan dirinya. Meski harus pergi ke kantor utamanya dahulu namun Ardhan masih sempat sarapan.

“Hati-hati di jalan ya,” ujar sang Ibu ketika mengantarkan Ardhan di pagar rumahnya.

“Ibu tidak usah khawatir,” sahutnya. Usai menenangkan ibunya yang masih mengkhawatirkan dirinya barulah Ardhan pergi ke kantor. Pagi ini Ardhan memilih jalur alternatif, kejadian kemarin tak membuatnya trauma melewati jalur baru tersebut.

Tepat pukul delapan pagi lelaki penyuka warna biru itu tiba di kantornya. Ia memakirkan kendaraannya di spot fa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status