Share

Part 33 Kirimkan Malaikat

Ardito termenung memperhatikan dedaunan yang beterbangan. Terkadang karena hembusan angin, kadang pula karena laju kendaraan yang melintas. Lembaran-lembaran kuning kecoklatan itu terlihat berkilau diterpa sinar matahari.

Pemandangan di depan gerbang sekolahnya ini mengingatkannya pada Arum yang dulu akan menjemputnya sepulang sekolah TK. Begitu juga saat ia duduk di bangku SD, Randi atau mantan istri kakak sepupunya akan menjemputnya. Sedangkan dua anak pamannya yang lain tidak pernah sekalipun melakukannya karena mereka tinggal di Kalimantan. Berkumpul hanya saat mereka merayakan lebaran saja.

Jadwal pulang hari ini memang lebih awal dari biasanya. Ujian semester baru saja berakhir dan Ardito merasa lega. Satu beban pikirannya belakangan ini kini sudah lepas dan menunggu hasilnya saja. Kini tersisa sedikit di antara ratusan siswa yang tadinya bergerombol di depan pagar. Satu persatu mereka sudah pulang ke rumah.

Rumah, satu kata yang terdengar nyaman tapi tidak untuk Ardito. Setia
Rat!hka saja

Aku tunggu ulasannya. Semoga Bang Akram sama Neng Arum cepat nikah. Jangan sampai disalip pria lain. Kalau tidak jadi nikah sama Akram, kalian usulnya Arum nikah sama siapa? Ada ide?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
babyblack
Sama Bang Hendra saja, biar Akram dpt balasan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status