Share

Kecelakaan

Diangkatnya tubuh yang terbaring tak berdaya ke atas pangkuan. Adinda mendekap tubuh pria yang dia cintai erat-erat. Luruh sudah air mata yang sedari tadi dia tahan, bahkan air mata itu menetesi wajah Sena.

"Sena, bangun!" Adinda terus mengoncangkan tubuh Sena. Berharap pria itu bangun seketika.

Adinda terus berteriak meski tak ada satu orangpun yang melintasi jalanan ini. "Siapapun tolong kami. Tolong... Tolong!" Suara Adinda bahkan sudah parau karena terus-terusan berteriak, ditambah dengan menangisi Sena.

"Please, Sen. Jangan mati dulu! Aku belum siap jadi janda." Adinda terus saja mengoceh sendiri, sudah seperti orang gila.

Sena yang sudah tidak tahan untuk tertawa karena mendengar ocehan Adinda, membuka mata. Sedetik kemudian pria itu tertawa lepas. Menertawakan ucapan Adinda barusan.

"Tenang aja, gue belum mati kok" celetuk Sena diselingi dengan tawa yang keluar dari mulutnya.

Adinda memukul dada Sena. Ia sangat kesal dengan pria itu. Mengapa tidak? Jantungnya hampir saja m
Ranti Kurnia

Terima kasih banyak untuk teman-teman yang masih setia mengikuti cerita BSN sampai bab ini. Jangan lupa berikan bintang lima dan komentar yang membangun ya! Agar aku bersemangat memperbaiki cerita ini.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status