Share

Mantan Bos Menyebalkan

Gandhi belum juga menyerah. Pria itu masih bersikeras agar Adinda bisa kembali bekerja di cafe. Akan sangat sulit mendekati wanita itu jika dia benar-benar pergi dari cafe ini. Apalagi mengingat kalau suaminya kian hari bertambah posesif.

Pagi ini selepas memastikan suami Adinda pergi dari rumah, Gandhi memberanikan diri mengetuk pintu rumah Adinda.

Tok... Tok... Tok

Tidak perlu menunggu lama, si pemilik rumah membukakan pintu selang beberapa menit saja. Nampaknya dia juga akan pergi dari rumah. Terlihat dari penampilannya yang sudah rapi dengan membawa tas punggung berukuran minimalis.

"Pak Gandhi?" tanya Adinda setengah terkejut dengan kehadiran Gandhi yang tiba-tiba.

"Selamat pagi, Dinda. Bagaimana kabarmu?" Senyum sumringah menghiasai wajahnya.

"Baik, Pak. Ada perlu apa Bapak ke sini?"

"Boleh saya masuk?" tunjuk Gandhi, menunjuk arah ruang tamu.

"Mohon maaf, Pak. Kalau duduk di kursi teras saja bagaimana? Suami saya sudah berangkat kerja soalnya. Tidak enak jika menerima tamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status