Share

Bab 65. Sisi Lain

“Dengar kata ibu!”

“Ibu yang harus dengar ucapan Raya,” jawabku tidak mau kalah.

Kami duduk di kursi meja makan. Setelah memaksa Alex untuk pergi, aku tadi segera menghampiri Ibu yang sudah bersiap dengan memasang wajah serius.

Ibu menghela napas. Dia mengambil air putih dan meminumnya sampai habis. Terlihat jelas raut wajahnya menyiratkan kekesalan. Sedari sampai tadi, dia langsung mendudukkan aku. Pertanyaan yang berkecamuk di kepala terjawab setelah Ibu mengeluarkan majalah bisnis yang terdapat artikel tentang Alex.

Ibu mempermasalahkan tentang rentang usia di antara kami.

“Ibu yang berpengalaman.”

“Raya yang menjalani.”

Kali ini aku harus memperjuangkan kebahagiaanku. Oke lah kalau itu menurut pendapat orang lain tidak layak atau di luar dari pemikiran orang umum, tapi ini aku tidak mau menggantungkan kebahagiaan pada pendapat orang, kan?

Melihat sikap Ibu, ini pertanda kurang baik. Tidak biasanya wanita yang melahirkan aku ini memaksakan kehendak tanpa menerima alasan. Wajah tanp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status