Share

Bab 73. Kesempatan dari Ibu

Bicara dengan orang tepat memang menjadikan pandangan menjadi luas. Rongga kepalaku yang mulanya disesakkan dengan pikiran negatif, sekarang mulai dipenuhi dengan harapan.

“Mana ada hubungan itu mulus tanpa hambatan. Justru kalau seperti itu patut dicurigai,” ucap Ria tadi.

“Kenapa? Bukankah itu yang patut disyukuri? Semua dimudahkan.”

Suara tawa Ria terdengar. “Raya. Tidak ada orang yang sempurna dan persis sama dengan apa yang kita harapkan. Kalau ada, bisa jadi yang nampak hanya kebohongan karena tuntutan kesempurnaan. Kamu mau hubunganmu penuh dengan kepura-puraan?”

Aku mulai sadar dengan otakku yang bebal ini. Padahal saat aku menulis cerita, semua yang bersifat petuah mengalir begitu saja. Tak jarang pembaca banyak mengucapkan terima kasih karena mendapat inspirasi setelah membaca ceritaku. Namun, saat menjalani langsung ternyata tidak semudah itu. Kepala ini sering dikuasai emosi yang tidak pada tempatnya.

“Kalian itu masa-masa penyesuaian, Yak. Dua kepala dari latar belakang b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Intan Kusuma
lanjut Thor dobel up
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status