Share

Bab 75.  Nasehat

Mendapat dukungan sahabat melebarkan senyuman dan meringankan langkah yang tadinya sudah menyerah. Merekalah orang yang tidak sedarah tetapi tidak rela kalau kebahagiaanku tidak sempurna.

Keluar dari gedung perpustakaan, aku sudah disambut dengan pemandangan kekasihku yang berdiri di samping mobilnya. Bersendekap dengan kaki disilangkan. Berkaca mata hitam dengan baju kasual yang menambah berlipat pesona.

‘Hmm … pantas saja mahasiswi yang jalan di depannya terlihat melambatkan jalannya,’ bisikku dalam hati sambil tersenyum. Dia memang tampan, tapi dia hanya untukku seorang.

Mbak Leni yang menggandengku mendorongku untuk berjalan lebih cepat. Seakan mengerti hati ini sudah tidak sabar untuk mendekat.

“Buruan sana! Sudah ditunggu, tuh!”

“Mbak Leni tidak ingin menyapa dulu?”

“Tidak, lah. Dia nanti marah kalau aku menghampiri laki-laki yang lebih ganteng,” ucapnya sambil menggerakkan dagu ke samping. Aku mengikuti arah gerakannya dan tertumpu pada laki-laki berkaca mata hitam yang melamba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status