Share

Bab 70. Merayu Calon Mertua

“Silakan, Bu,” ucapku dengan hati-hati.

Ibunya Raya menunjukkan senyuman sedikit. Ekspresinya masih kaku. Aku harus lebih hati-hati dan tidak bisa langsung sesantai dulu.

Wanita yang aku dambakan sebagai ibu mertua ini, terlihat bersikap menahan diri. Kebalikan dari pertemuan sebelumnya-dia yang begitu memerlihatkan keinginan menjadikan aku menantu. Sekarang justru memasang jarak.

“Maaf. Sabuk pengamannya.”

“Iya. Saya tahu. Walaupun orang kampung, dulu pernah punya mobil,” jawabnya sambil melengos. Aku tersenyum sambil menunjuk bagian mana yang harus disatukan. Perlahan mobil aku jalankan.

Ungkapan-ungkapannya terlihat sengaja memantik rasa kesal. Pasti aku sedang mendapat ujian kesabaran. Tidak apalah, ini tantangan. Seperti biasa aku harus bersikap tenang dan memilah pemasalahan satu demi satu. Seperti mengurai benang kusut, diperlukan ketenangan dan kehati-hatian.

Sebenarnya ada dua permasalahan. Pertama, restu karena perbedaan usia yang dipermasalahkan oleh Ibu. Dan yang kedua, ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status