Share

Bab 33. Ritual Pengabdian

"Sepertinya kau benar-benar lelah, dan tubuhmu sangat dingin, " Amar Mea Malawi prihatin dengan kondisi istrinya. "Kau harus diperiksa oleh dokter."

"Jika Mary Aram tidur awal, besok pasti akan baik," Mary Aram malas berurusan dengan Meina Aram. "Besok Mary Aram akan memeriksakan diri di Balai Pengobatan milik ayah saja."

"Baiklah!" Amar Mea Malawi mengusap keringat dingin di punggung istrinya.

"Suamiku," Mary Aram menatap mata Amar Mea Malawi. Dengan tulus ia tersenyum, "Terimakasih!"

"Kita tidur awal, besok aku mengantarmu ke Balai Pengobatan," Amar Mea Malawi mengecup kening istrinya.

Malam itu berlalu penuh dengan kedamaian, Mary Aram bersandar dalam pelukan suaminya. Sosok pria dewasa yang tampan dan gagah, dengan bidang maskulin yang indah hanya tertutup segitiga biru. Harum dan hangat!

Ia benar-benar menikmati aura kasih sayang dari suaminya. Hembusan lembut napas Amar Mea Malawi menggugah hati Mary Aram.

"Suamiku benarkah kau cinta padaku?" Ia memejamkan mata menikmati hembus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status