Share

Bab 34. Tangisan Beracun

["Maaf Meina Aram, segala urusan keuangan rumah tangga berada di tangan istriku. Jika itu urusan keuangan bisnis, barulah urusanku," nada bicara Amar Mea Malawi terdengar tegas.]

Mary Aram menghentikan langkahnya, suaminya itu sedang berbicara serius dengan Meina Aram di taman.

["Amar Mea, istrimu itu memotong banyak uang belanjaku. Bagaimana hidupku selama satu bulan?" Meina Aram protes dengan kesal.]

Kenapa kedua Aram bersaudara bisa mendapatkan tunjangan dari Amar Mea Malawi? Dan begitu mudahnya mereka meminta uang, seolah Amar Mea adalah keluarga mereka?

["Aku tidak bisa mencampur pengeluaran untuk bisnis dengan pengeluaran rumah tangga," Amar Mea Malawi melambaikan tangan memanggil salah seorang pelayan Mary Aram yang sedang memetik bunga mawar di taman.]

["Berikan madu ini pada Nyonya Muda, pastikan majikanmu itu meminumnya," pria itu menyerahkan sebotol madu pada pelayan Mary Aram.]

Meina Aram menatap iri atas perhatian Amar Mea Malawi kepada istrinya. Betapa beruntung sepupu d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status