Share

Bab 35. Kegeraman Yang Tragis

["Amar Mea, aku sangat kesal! Istrimu itu memikat hati Adam Mizeaz." Meina Aram menangis, "Sejak kehadiran Mary Aram, Adam Mizeaz mengacuhkan diriku.]

["Mengapa harus kesal? Toh Mary Aram adalah istriku, Adam Mizeaz tidak dapat memiliki Mary Aram," Amar Mea Malawi berkomentar heran.']

["Aku mendapati Adam Mizeaz membeli obat untuk organ intim ketika Mary Aram dirawat di pondok Apung," tangisan Mary Aram tidak terbendung. "Tentunya Adam Mizeaz telah menyingkap aurat intim istrimu ketika mengobatinya"]

["Meina Aram, omong kosong apa itu?" Amar Mea Malawi memotong pembicaraan Meina Aram. "Adam Mizeaz seorang dokter, wajar saja jika ia mengobati pasiennya."]

["Kau tidak cemas akan hal itu Amar Mea? Dari dokter, diam-diam bisa menjadi kekasih," tangis Meina Aram menggoyahkan hati Amar Mea.]

Mary Aram tersentak mendengar pengaduan Meina Aram, dirinya mendapat firasat tidak baik akan terjadi. Ia menggenggam tangan nona Patrice erat.

"Nyonya Muda... Tidak akan terjadi apa-apa," nona Patric
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status