Share

14. Terselamatkan Oleh Kontrak Seumur Hidup

"Ini beneran lobak? Kok beda rasanya," gumam Ann sangat menikmati sup lobak ayam yang Ben buatkan.

"Bedanya kalau di sini kamu tinggal makan, gratis. Kalau di rumah makan, kamu musti bayar," balas Ben ikut menyeruput kuah supnya.

"Tapi ya Mas, aku sering makan lobak buat salad, ada kayak paitnya nggak sih? Kalau ini justru berasa kayak bengkoang."

"Beda lobak lokal sama lobak Jepang. Ini namanya daikon, bokap favorit banget ngolah ini."

"Pantes. Impor sih, jadi beda," Ann manggut-manggut. "Jadi berasa beda lagi karena kamu yang masak," tukasnya tersenyum sangat cantik.

Ben hanya mengangkat pandangannya sebentar untuk menanggapi pujian Ann. Ia sudah sangat terbiasa mendengar banyak orang mengagung-agungkan dirinya, menghormatinya dan tunduk padanya. Pujian Ann padanya saat ini bukan apa-apa meski harus diakui Ben, Ann membuat suasana hatinya jauh lebih ceria.

"Kenapa nggak mau nidurin perawan?" celetuk Ann tak terduga. Sebenarnya, pertanyaan ini terus berputar di otakny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status